Alat Pemadam Api Murah
Alat Pemadam api merupakan salah satu alat yang digunakan untuk proteksi dari adanya risiko kebakaran dan secara penggunaannya memang digunakan untuk memadamkan kebakaran atau juga bisa digunakan untuk memadamkan api. Alat ini memiliki bentuk meneyerupai tabung pemadam atau ada juga yang memiliki bentuk menyerupai selang pemadam dan juga yang berbentuk kaca dengan cara pengoperasiannya yang masih secara manual, dengan cara melempar, hingga yang menggunakan cara sistem otomatis. Adapun Alat Pemadam api ini memiliki isi berupa powder atau bubuk, foam atau busa, air atau gas, hingga, cair atau liquid gas.
Grosir murah alat pemadam kebakaran :
List produk dan Harga : Jual Alat Pemadan Api Murah
Hotline Call : 0811 250 8699, 0822 4281 8889
Berdasarkan jenisnya, sebenarnya ada dua Alat Pemadam api yang utama, yaitu Alat Pemadam api yang memiliki tekanan di dalam yang bisa dioperasikan oleh suatu cartridge. Di dalam unit yang bertekanan di dalam, maka gas penyembur tersimpan di ruangan yang sama dengan ruang bahan pemadam kebakaran itu sendiri. Hal ini bergantung pada jenis bahan yang dipergunakan, apabila jenis bahannya berbeda, maka bahan yang mendorong yang dipergunakan pun juga akan berbeda. Sedangkan untuk Alat Pemadam api yang berisi bahan kimia jenis kering, secama umumu menggunakan nitrogen, maka alat yang digunakan untuk memadamkan air serta busa umumnya akan menggunakan bahan udara. Alat Pemadam api yang memiliki tekanan di dalam merupakan Alat Pemadam api yang sangat umum digunakan. Sedangkan untuk jenis Alat Pemadam api yang dioperasikan dengan menggunakan Cartridge gas penyembur yang berisi di dalam cartridge yang terpisah, maka harus ditekan terlebih dahulu sebelum dialirkan ke luar atau dengan mendorong bahan pemadam kebakaran tersebut.
Alat Pemadam api yang berjenis seperti ini memang tidak seperti biasanya, sebab alat ini biasa digunakan sebagai proteksi kebarakn yang terutama untuk fasilitas di lingkungan atau tempat industri, di mana lingkungan yang seperti ini tentu membutuhkan penggunaan serta kemampuan yang cukup tinggi. Adapun penggunaan alat ini akan memiliki keuntungan sebab alat ini dinilai lebih sederhana yang memungkinkan si pemakai akan lebih cepat melakukan pemadaman jika terjadi kebakaran, sehingga akan mampu mengendalikan api dengan kurun waktu yang cukup cepat. Alat ini memang tak seperti Alat Pemadam api yang memiliki tekanan yang ada di dalam yang memanfaatkan nitrogen. Selain itu, alat pemadam ini memakai model pendorong karbondioksida dan nitrogen, namun model cartridge nitrogen yang juga terkadang dipakai di daerah yang memiliki temperatur rendah.
Harga Alat Pemadam Kebakaran
Ada dua jenis alat pemadam api yaitu yang memiliki massa 3 Kg serta 5 Kg. Untuk harga alat pemadam api bergantung pada massa dari alat itu sendiri. Untuk menentukan mana yang bisa anda beli bergantung pada kebutuhan dan juga alasan memilihnya. Pada dasarnya alat ini digunakan sebagai alat proteksi dari risiko kebakaran. Namun, sebagai saran sebagian besar pengguna alat pemadam kebakaran api membeli tabung yang berukuran 3 kg sebab mempertimbangkan ukurannya yang sedang atau standard serta mudah untuk memakainya baik bagi pria atau wanita.
Depotsafety menjual berbagai alat pemadam api.
Alat pemadam api ringan atau APAR memang merupakan salah satu jenis alat pemadam yang sangat sering dipakai untuk melakukan pemadaman kebakaran berskala kecil dan juga dalam kategori benda mudah dibawa atau portable. Tak hanya itu, ternyata APAR yang berukuran 3 kg memang jenis yang paling banyak dipesan oleh pemakai APAR sejak tahun 2009. Sedangkan untuk alat pemadam kebaran yang memiliki massa yang lebih besar memang cocok digunakan untuk persedian di kantor besar, tempat industri atau tempat penyimpanan mesin-mesin.
Pentingnya Keberadaan Alat Pemadam api
Saat kita pergi ke suatu bank atau ke kantor, kita tentu banyak melihat persediaan alat pemadam kebarakan yang dipasang di dinding ruangan. Pernahkah kita bertanya, mengapa harus ada di setiap ruangan? Ya, alat pemadam api atau Alat Pemadam api memang cukup penting di pasang untuk setiap kantor bahkan di setiap rumah yang memiliki risiko terjadinya kebakaran, terutama pada ruangan yang dipasang pendingin atau penghangat. Pada sebuah pusat keramaian yang sebagian besar adalah tempat berbelanja, kantor, teater serta umumnya lainnya, maka anda akan banyak melihat banyak Alat Pemadam api akan banyak terpasang di dinding dinding yang berupa tabung yang memiliki warna merah yang sengaja dipilih sehingga sangat mudah terlihat. Maka pengenalan alat pemadam api memang perlu dilakukan.
Adapun pentingnya keberadaan dari Alat Pemadam api ini mengandung bahan-bahan kimia yang sengaja dikomposisi untuk mengatasi api yang membakar. Api yang berasal dari reaksi antara gas oksigen dan gas yang berupa hidrogen yang berasal dari atmosfer, seperti halnya kayu dan bensin. Maka, reaksi ini akan membutuhkan suhu yang tinggi sehingga akan memicu sebuah ledakan atau kebakaran di suatu ruangan. Misalnya saja sebatang rokok yang dinyalakan di ruangan yang panas dan bertemu dengan benda yang mudah terbakar maka akan bisa menyebabkan adanya kebarakan. Meski tetap banyak para perokok yang masih percaya jika mereka sudah benar-benar memadamkan api dari nyala rokok padahal bara dari rokok tersebut masih memungkinkan untuk terbakar dan bisa bersentuhan dengan benda lain yang mudah terbakar.
Saat api sudah mulai membakar karena telah bersentuhan dengan benda yang mudah terbakar, maka akan menyebar dengan cepat. Bahkan kini telah terbukti dari beberapa video tentang keselamatan dari bajaya kebakaran yang menunjukkan jika seluruh ruangan dapat dipadamkan dalam kurun waktu selama kurang dari enam puluh detik. Terdapat berbagai barang yang ada di ruangan atau rumah yang mudah terbakar. Misalnya barang yang mudah terbakar yang ada di rumah misalnya saja tirai, kertas, kayu dan sebagainya. Sedangkan di lingkungan industri, Anda juga bisa menemui benda yang mudah terbakar seperti kertas, berbagai peralatan listrik seperti komponen komponen komputer serta stok-stok barang yang sangat mudah terbakar.
Menganal Macam dan Jenis-jenis Alat Pemadam api dan Fungsinya
Nah, setelah mengetahui definisi alat pemadam api dan betapa pentingnya keberadaaan dari Alat Pemadam api di suatu ruangan, kini kita selanjutnya akan membahas tentang apa saja macam jenis-jenis alat pemadam api dan cara menggunakannya. Hal ini tak kalah penting untuk diketahui sebab, berapapun banyaknya Alat Pemadam api dan seperti apapun canggihnya maka tak akan berguna jika kita tidak tahu cara menggunakannya dengan benar. Nah, di bawah ini adalah Alat Pemadam api yang biasanya ada di sekitar kita.
Pertama kita harus mengetahui jenis alat pemadam api dan fungsinya yang bedakan berdasarkan jenis zat komposisinya. Di bawah ini terlebih dulu disajikan apa saja jenis kebakaran, yaitu;
- Kebakaran kelas A adalah jenis kebakaran yang terjadi di benda yang padat seperti halnya kertas, kayu, tekstil, plastik dan benda lain yang sejenis. Apabila kebakaran telah terjadi di benda yang padat tersebut biasanya akan meninggalkan abu dan bara.
- Kebakaran kelas B adalah jenis kebakaran yang terjadi pada benda cair yang sangat mudah terbakar contohnya minyak tanah, bensin, thinner, oli, bensin, alkohol dan cairan lain yang sejenis.
- Kebakaran kelas C adalah jenis kebakaran yanng terjadi pada gas yang rentan terbakar seperti zat karbit, gas LPG, phosit dan lain sebagianya yang sejenis.
- Kebakaran kelas E adalah jenis kebakaran yang terjadi pada aliran listrik akibat adanya hubungan arus pendek atau konsleting seperti halnya pada sentral telepon, alat generator, panel listrik, transpo motor dan lain lain.
Nah, setelah mengetahui jenis Alat Pemadam api, saatnya kita mulai membahas apa saja jenis Alat Pemadam api yang digunakan sesuai dengan jenis kebakaran yang terjadi dan penempatan dari Alat Pemadam api ini juga tetap digolongkan terhadap kelas yang sesuai dan resiko kebakaran yang dapat ditimbulkan, yaitu;
- Alat Pemadam api Soda Asam
Komponen yang paling utama dari Alat Pemadam api jenis ini ialah zat natrium bikarbonat atau soda kue serta asam sulfat. Hasil gabungan dari senyawa-senyawa tersebut bisa menghasilkan gas karbondioksida yang bisa dipakai untuk memadamkan api. Alat Pemadam api jenis ini sangat tepay jika dipakai untuk memadamkan api jika terjadi kebarakan pada kelas A seperti yang telah dicontohkan di atas.
Adapun susunan dari alat pemadam kebarkaan jenis ini terdiri dari wadah atau tabung yang berisi larutan natium bikarbonat. Sedangkan di botol yang kecil yang memiliki kandungan asam sulfat yang ditempatkan pada sistem pendorong yang biasanya ditutupi kaca pengaman dan dilengkapi dengan pemecah kaca agar lebih mudah terjadi saat panik. Pencampuran zat asam serta soda yang bisa meghasilkan gas karbon dioksida, akan terdorong jika dipukul dengan keras. Tekanan dari gas karbon dioksida yang keluar lewat pipa yang terdapat di dalam nozzle. Tetapi untuk saat ini, penggunaan dari alat pemadam api yang berbahan soda asam ini dilarang pemakaiannya sebab gas yang dihasilkan bisa menimbulkan efek beracun yang membahayakan.
- Pemadam Kebakaran Air
Tak hanya dengan Alat Pemadam api berjenis soda asam, untuk mengatasi kebakaran kelas A bisa dengan menggunakan pemadam air portable yang memiliki ukuran kurang lebih 9 liter. Pada salah satu tabungnya diisi dengan air yang dilengkapi dengan cartridge karbondioksida yang memiliki fungsi untuk mendorong air dengan tekanan yang dihasilkannya. Ketika plunger tertekan, maka cartridge CO2 akan bisa robek sehingga tekanan yang dihasilkannya bisa mendorong air untuk keluar.
- Pemadam Kebakaran Foam, Secara Kimia dan Mekanik
Alat Pemadam api yang jenis ini adalah salah satu dari beberapa macam alat pemadam api yang sangat tepat dipakai untuk memadamkan kebakaran yang terjadi pada kebakaran kelas B yaitu kebakaran yang terjadi pada beberapa benda cair yang rentan terbakar contohnya minyak pelumas serta minyak tanah. Alat Pemadam api jenis foam kimia, komponen penyusunnya yang utama adalah zat Natrium bikarbonat serta aluminium sulfat. Tabung utama dari alat pemadam jenis ini berisi zat natrium bikarbonat sedangkan pada tabung kecilnya diisi dengan alumunium sulfat. Sistem kerja dari Alat Pemadam api ini adalah dengan cara megaktifkan plunger guna melepas tutup dari alat ini sehingga kedua bahan kimia bisa tercampur hingga mengeluarkan bahan yang berupa foam. Sama halnya dengan Alat Pemadam api jenis asam, alat ini juga dilarang sebab bisa menimbulkan efek beracun.
Namun, untuk jenis pemadam foam mekanik, di mana juga mempunyai dua tabung di mana tabung utama diisi dengan gas karbon doksida dicampur dengan foam tetapi di bagian luar tabung diisi air. Ketika plunger dilepaskan, maka bisa memicu gas karbon dioksida keluar yang bisa mendorong busa dan air untuk bercampur. Kemudian, busa serta air itu bisa keluar lewat nozzle yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran.
- Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida
Untuk Alat Pemadam api yang jenis ini biasanya dipakai untuk memadamkan kebakaran pada kelas B atau kebakaran pada kelas C yaitu cairan yang rentan terbakar dan juga adanya mis pada peralatan listrik energi contohnya saja motor, switch, kabel dan lain sebagainya. Gas karbondioksida ini lumayan pekat sehingga tidak disarankan penggunaanya untuk ruangan sempit dan juga uruangan dengan kadar oksigen yang rendah. Alat Pemadam api jenis ini banyak kita temuidi ruang ruang yang digunakan untuk menyimpan alat-alat mesin. Gas karbon dioksida tersimpan di tabung dalam bentuk cairan yang selanjutnya jika akan dipakai dengan cara menekan plunger yang bissa melepaskan gas ke udara.
- Pemadam Dry Powder
Untuk Alat Pemadam api jenis berikutnya ini berisi bubuk natrium bikarbonat yang bisa dipakai untuk memadamkan kebakaran pada hampir semua jenis kelas. Alat pemadam ini umumya ditempatkan di ruangan yang banyak digunakan untuk menyimpan mesin yang ada di dekat peralatan yang memiliki jaringan listrik. Pada tabung utamanya akan diisi dengan gas natrium bikarbonat tetapi untuk tabung yang berukuran kecil akan diisi dengan gas karbon dioksida yang bisa berguna sebagai bahan pendorong yang ada di bawah plunger. Ketika plunger ditekan-tekan, gas karbondioksida atau nitrogen akan terlepas sehingga akan memaksa bubuk kering untuk keluar dari titik nozzle.
Cara Praktis Menggunakan Alat Pemadam api
Saat terjadi kebakaran, semua orang akan mengalami kepanikan yang luar biasa sehingga seringkali tidak bisa berfikir panjang untuk mencari solusi untuk memadamkan api. Karena itulah, banyak Alat Pemadam api yang sengaja dipasang dengan warna merah agar mudah terlihat, selain itu Alat Pemadam api dilengkapi dengan tata cara atau langkah yang bisa diterpakan untuk memadamkan api secara cepat. Tetapi, masih sempatkah kita membaca petunjuk penggunaan yang tertera pada tabung pemadam saat sudah terjadi kebakaran? Tentu tidak, maka dari itu simaklah ulasan berikutnya tentang cara cara menggunakan alat pemadam api yang bisa membantu mengatasi kepanikan saat terjadi kebakaran. Berikut di bawah ini adalah 3 tahapan cara menggunakan alat pemadam api ringan,
Tahap Awal
- Kita sebaiknya harus mengurangi rasa panik dan tetap tenang
- Kita segera menunju ke tempat alat pemadam api tersimpan (biasanya didinding)
- Kita ambi alat tersebut yang sesuai dengan spesifikasi jenis kebakaran
- Kita pastikan jarum indikator tekanan bisa berfungsi dengan baik
Tahap Kedua
- Kita kembali ke sumber api
- Kita melepaskan atau menarik pin pengaman yang ada di Valve
- Kita letakkan diri sekitar 1,5 hingga 3 meter dari titik api
- Kita harus pastikan kita tidak melawan arah angin
Tahap Ketiga
- Kita pastikan memegang Nozzle (Pangkal Selang) yang diarahkan ke sumber api
- Kita pegang gagang lalu menekan tuas atau levernya
- Kita harus mengarahkan semburan alat pemadam ke sumber api
Kita harus memastikan api sudah benar-benar padam
Baca juga : 5 Metode Memadamkan Api
Demikian ulasan tentang Alat Pemadam Api dan juga berbagai komponen pendukungnya. Harapan dari artikel ini adalah agar siapa saja mengerti bagaimana pentingnya alat pemadam kebaran serta bagaaimana cara menggunakannya dengan benar sehingga kebakaran bisa diatasi dengan cepat.
- Published in Pemadaman Api
Cara Menanggulangi Kebakaran
- Tetap tenang saat menghadapi kebakaran.
- Jika kebakaran kecil dan masih bisa diatasi, segera padamkan dengan alat pemadam kebakaran yang ada seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau jika tidak memiliki APAR, Anda juga bisa memadamkan api dengan menggunakan karung goni yang dibasahi air.
- Jika kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, segera matikan listrik di rumah.
- Tutup ruangan lokasi kebakaran agar tidak menjalar ke ruang lain tetapi jangan dikunci, untuk memudahkan jika akan memadamkan kobaran api.
- Jika kebakaran besar, segera keluar rumah dan ajak semua keluarga meninggalkan rumah segera. Jangan sibukkan diri untuk mengumpulkan barang di dalam rumah.
- Hindari menghirup asap yang tebal, misalnya dengan cara merangkak dan bernafas dengan mendekatkan muka ke lantai, gunakan kain basah sebagai penutup hidung, hal ini akan membantu Anda untuk bernafas.
- Jika Anda melalui pintu yang tertutup, periksalah dengan seksama suhu daun pintu dengan menempelkan belakang telapak tangan Anda. Kemudian periksa handle pintu. Jika terasa panas pindah melalui jalur lain.
- Jika perlu lakukan latihan evakuasi jika terjadi kebakaran agar upaya penyelamatan dapat berjalan lebih cepat.
- Segera hubungi pemadam kebakaran 113, jika api tidak dapat Anda kendalikan sendiri.
- Baca info Prosedur Pemadaman Api untuk wawasan jika terjadi kebakaran.
- Published in Pemadaman Api
Standard Operasional Prosedur Alat Pemadam Api Ringan
A. TUJUAN
Dalam rangka untuk mensiap siagakan pemberantasan pada mula terjadinya kebakaran, maka setiap alat pemadam api ringan penggunaannya harus sesuai dengan dasar hukum Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor : Per-04/Men /1980 tentang SYARAT – SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAAN ALAT PEMADAM API RINGAN
B. PEMASANGAN APAR
1. Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
2. Pemberian tanda pemasangan tersebut harus sesuai dengan tanda untuk menyatakan tempat alat pemadam api ringan yang dipasang pada dinding.
3. Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut adala 125 cm dari dasar lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan.
4. Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan jenis dan penggolongan kebakaran.
5. Kebakaran dapat digolongkan :
- Kebakaran bahan padat kecuali logam ( Golongan A ).
- Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar ( Golongan B ).
- Kebakaran instalasi listrik bertegangan ( Golongan C )
- Kebakaran logam ( Golongan D ).
6. Jenis alat pemadam api ringan terdiri dari :
- Jenis cair ( air ).
- Jenis busa.
- Jenis serbuk Kering.
- Jenis gas ( Hydrocarbon berhalogen dan sebagainya ).
7. Penempatan alat pemadam api ringan yang satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
8. Setiap alat pemadam api ringan harus dipasang ( ditempatkan ) menggantung pada dinding dengan penguat sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnyaatau ditempatkan dalam lemari atau peti ( box ) yang tidak dikunci.
9. Lemari atau peti ( box ) dapat dikunci dengan syarat bagian depannya harus diberi kaca aman dengan tebal maximum 2 mm.
10. Sekang atau konstruksi penguat lainnya tidak bo;leh dikunci atau digembok atau diikat mati.
11. Ukuran panjang dan lebar bingkai kaca aman, harus sesuai dengan besarnya alat pemadam api ringan yang ada dalam lemari atau peti ( box ) sehingga mudah dikeluarkan.
12. Pemasangan alat pemadam api rinagn harus dipasang sedimikian rupa sehingga bagian paling atas berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai, kecuali CO2 dan serbuk kering dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat jarak antara dasar alar pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dari permukaan lantai.
13. Alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49 derajat C atau turun samai minus 44 derajat C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus unutuk suhu diluar batas tersebut di atas.
14. Alat pemadam api ringan yang ditempatkan di alam terbuka harus dilindungi dengan tutup pengaman.
C. PEMELIHARAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
Baca juga : Metode Pemadaman Api
1. Setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 2 ( dua ) kali dalam setahun, yaitu :
- Pemeriksaan dalam jangka 6 ( enam ) bulan.
- Pemeriksaan dalam jangka 12 ( dua belas ) bulan.
2. Cacad pada alat perlengkapan pemadam api ringan yang ditemui waktu pemeriksaan, harus segera diperbaiki atau alat tersebut segera diganti dengan yang tidak cacad.
3. Pemeriksaan dalam jangka 6 ( enam ) bulan meliputi dengan cara :
- Berisi atau tidaknya tabung, berkurang atau tidaknya tekanan dalam tabung, rusak atau tidaknya segi pengaman tabung.
- Bagian luar tabung tidak boleh cacad termasuk handle dan label harus selalu dalam keadaan baik.
- Mulut pancar tidak boleh tersumbat dan pipa pancar yang terpasang tidak boleh retak, atau menunjukan tanda – tanda rusak.
- Untuk alat pemadam jenis busa diperiksa dengan mencampurkan sedikit larutan sodium bicarbonate dan alumunium sulfat di luar tabung, apabila cukup kuat, maka alat pemadam api ringan tersebut dipasang kembali.
- Untuk alat pemadam api ringan hydrocarbon berhalogen kecuali jenis tetra chloride diperiksa dengan cara menimbang, jika beratnya sesuai dengan aslinya dapat dipasang kembali.
- Cara – cara pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan cara lain sesuai dengan perkembangan.
4. Pemerikasaan dalam jangka 12 ( dua belas ) bulan meliouti dengan cara :
a. Untuk alat pemadam api ringan jenis busa dilakukan pemeriksaan dengan membuka tutup kepala secara hati – hati dan dijaga supaya tabung dalam posisi berdiri tegak, lalu di teliti :
- Isi alat pemadam api harus sampai batas permukaan yang ditentukan.
- Pipa pelepas isi yang berada dalam tabung dan saringan tidak boleh tersumbat atau buntu.
- Ulir tutup kepala tidak boleh cacad, dan saluran penyemprotan tidak boleh tersumbat.
- Perlatan yang bergerak tidak boleh rusak, dapat bergerak dengan bebas, mempunyai rusuk atau sisi yang tajam dan bak gasket atau packing harus masih dalam keadaan baik.
- Gelang tutup kepala harus dalam keadaan baik.
- Bagian dalam dari alat pemadam api tidak boleh berlubang atau cacad karena karat.
- Untuk jenis cairan busa yang dicampur sebelum dimasukakan larutannya harus dalam keadaan baik.
- Lapisan pelindung dari tabung gas bertekanan harus dalam keadaan baik.
- Tabung gas bertekanan harus berisi penuh sesuai dengan kapasitasnya.
- Untuk alat pemadam api jenis busa harus tahan terhadap tekanan coba sebesar 20 kg per cm2.
b. Untuk alat pemadam api jenis hydrocarbon berhalogen dilakukan dengan cara :
- Isi tabung harus diisi dengan berat yang ditentukan.
- Pipa pelelas isi yang berada dalam tabung dan saringan tidak boleh tersumbat atau buntu.
- Ulir tutup kepala tidak boleh rusak, dan saluran keluar tidak boleh tersumbat.
- Gelang tutup kepala harus dalam keadaan baik.
- Lapisan pelindung dari tabung gas harus dalam keadaan baik.
- Tabung gas bertekanan harus terisi penuh sesuai dengan kapasitasnya.
5. Petunjuk cara – cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca dengan jelas.
6. Untuk setiap alat pemadam api ringan dilakukan percobaan secara berkala dengan jangka waktu tidak melebihi 5 tahun sekali dan harus kuat menahan tekanan coba.
7. Untuk alat pemadam api ringan jenis carbon dioxide ( Co2 ) harus dilakukan percobaan tekan dengan syarat :
- Percobaan tekana pertama satu setengah kali tekana kerja.
- Percobaan tekan ulang satu setengah kali tekanan kerja.
8. Setiap tabung alat pemadam api ringan harus diisi kembali dengan cara :
- Untuk asam soda, busa, bahan kimia, harus diisi setahun sekali.
- Untuk jenis cairan busa yang dicampur dahulu harus diisi 2 tahun sekali.
- Untuk jenis tabung gas hydrocarbon berhalogen, tabung harus diisi 3 tahun sekali.
- Untuk tabung selainnya diisi selambat – lambatnya 5 tahun sekali.
9. Semua alat pemadam api ringan sebelum diisi kembali harus dilakukan pemeriksaan atau tindakan sebagai berikut :
- Isinya dikosongkan secara normal.
- Setelah seluruh isi tabung dikeluarkan, katup kepala dibuka dan tabung serta alat – alat diperksa.
- Bagian dalam dan luar tabung harus diteliti untuk memastikan tidak terdapat lubang – lubvang atau cacad.
- Ulir katup kepala harus dberi gemuk tipis, gelang tutup ditempatkan kembali dan tutup kepala dipasang dengan mengunci sampai kuat.
- Apabila ge;ang tutup terbuat dari karet harus dijaga gelang tersebut tidak terkena gemuk.
- Tanggal, bulan dan tahun pengisian harus dicatat pada badan alat pemadam api ringan tersebut.
- Alat pemadam api ringan ditempatkan pada posisi yang tepat.
D. REFFERENSI
1. Refferensi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : Per- 04//Men/1980
- Published in Pemadaman Api
5 Cara (Metode) Memadamkan Api / Kebakaran
Untuk dapat memadamkan api (kebakaran) terdapat beberapa metode/cara berdasarkan teori terbentuknya api (segitiga api) yaitu diantaranya ialah dengan metode pendinginan, isolasi, dilusi, pemisahan bahan mudah terbakar dan pemutusan rantai reaksi api. Serta diperlukan juga alat pemadam api yang tepat.
Metode prinsip pemadaman api kebakaran
- Pendinginan
- Menghilangkan unsur panas.
- Menggunakan media bahan dasar air.
- Isolasi
- Menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api.
- Menggunakan media serbuk ataupun busa.
- Dilusi
- Meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api.
- Menggunakan media gas CO2.
- Pemisahan Bahan Mudah Terbakar
- Memisahkan bahan mudah terbakar dari unsur api.
- Memindahkan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari jangkauan api.
- Pemutusan Rantai Reaksi
- Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat radikal bebas pemicu rantai reaksi api.
- Menggunakan bahan dasar Halon (Penggunaan Halon sekarang dilarang karena menimbulkan efek rumah kaca).
- Published in Pemadaman Api