FORGOT YOUR DETAILS?

Menyediakan produk proteksi kebakaran terbaik

Providing the best fire protection product

Standar keselamatan dibutuhkan pada setiap bangunan dimana potensi kebakaran atau bahaya kebakaran harus sudah diantisipasi dengan peralatan keamanan untuk kebakaran dan peralatan pemadam.

Sebagai provider kebakaran dan keselamatan, Depot Safety dapat menawarkan para pelanggannya berbagai solusi untuk memenuhi persyaratan atau standar tersebut.

Pelanggan kami dapat memilih beberapa produk sesuai kebutuhan seperti fireman suit, SCBA (Self Contained Breathing Apparatus), fire extinguisher, fire hose, fire pump, fire foam agents, foam equipments, fire  blanket, smoke alarm, fire engine, drop-in unit, dan trailer unit.

Semua produk ini telah diuji dan bersertifikat ISO 9001 untuk kualitas dan ISO 14001 untuk jaminan ramah lingkungan.

Depot Safety fire product memberikan solusi untuk :
• Peningkatan keamanan untuk sektor berisiko tinggi
• Mengurangi risiko kerusakan
• Peningkatan perlindungan terhadap kebakaran
• Menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik & nyaman
• Mengurangi resiko sabotase

Alat Pemadam Api Gunnebo

Alat Pemadam Api Gunnebo

FIRE EXTINGUISHER

Alat pemadam api Gunnebo merupakan performa tertinggi yang sudah terbukti dalam berbagai kelas pemadam api yang kualitasnya telah disertifikasi skala internasional untuk ekspor.
Semua unit sudah sesuai dengan standar British BS EN 3 standard, dan telah memenuhi NFPA 10.

Alat pemadam api

Alat pemadam api adalah alat perlindungan kebakaran aktif yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil, umumnya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit. Umumnya alat pemadam api terdiri dari sebuah tabung ber tekanan tinggi yang berisi bahan pemadam api.

Ada dua jenis utama alat pemadam kebakaran : yaitu bertekanan di dalam dan dioperasikan oleh cartridge. Dalam unit bertekanan di dalam, gas penyembur disimpan pada ruang yang sama dengan bahan pemadam kebakaran tersebut. Tergantung pada bahan yang digunakan, jika berbeda maka bahan pendorong yang digunakan juga berbeda. Pada alat pemadam berisi bahan kimia kering, umumnya digunakan nitrogen; alat pemadam air dan busa biasanya menggunakan udara. Alat pemadam api bertekanan di dalam adalah jenis yang paling umum. Sedangkan jenis Alat pemadam yang dioperasikan Cartridge gas penyembur berisi dalam cartridge yang terpisah yang harus ditekan lebih dulu sebelum mengalir keluar, mendorong bahan pemadam.

Jenis ini tidak seperti biasa, digunakan terutama untuk fasilitas industri, di mana memerlukan penggunaan dengan kemampuan yang lebih tinggi dari yang biasa. serta memiliki keuntungan karena lebih sederhana sehingga memungkinkan pemakai untuk cepat melaksanakan pemadaman, hingga mampu mengendalikan api dalam kurun waktu yang cepat. Tidak seperti jenis bertekanan di dalam yang menggunakan nitrogen, alat pemadam ini menggunakan pendorong karbon dioksida bukan nitrogen, meskipun model cartridge nitrogen juga kadang digunakan pada temperatur rendah.

Jenis alat pemadam yang digunakan di seluruh dunia dioperasikan oleh Cartridge tersedia dalam bahan kimia kering dan jenis serbuk kering serta berbahan basah seperti air, busa, kimia kering ( kelas ABC dan BC ), dan bubuk kering ( kelas D ).

Alat Pemadam api selanjutnya terbagi lagi menjadi pemadam genggam portable yang juga disebut alat pemadam genggam dengan berat antara 0,5-14 kilogram ( 1 sampai 30 pon ), karena mudah dibawa dengan tangan. berikutnya adalah Alat pemadam api beroda biasanya memiliki berat badan 23 + kilogram ( 50 + pound ). Model beroda ini yang paling sering ditemukan di lokasi bangunan, bandar udara, heliports, Serta Dok dan pelabuhan.

MACAM – MACAM JENIS MEDIA RACUN API
antara lain adalah :

DRY CHEMICAL POWDER

Merupakan kombinasi dari fosfat Mono-amonium dan ammonium sulphate. Yang berfungsi mengganggu reaksi kimia yang terjadi pada zona pembakaran, sehingga api padam. Dry Chemical powder juga memiliki titik lebur yang rendah dan pada partikel yang sangat kering serta membengkak untuk membentuk penghalang yang hingga oksigen tidak dapat masuk sehingga dapat menutupi area kebakaran (api), akhirnya api tidak akan menyala dikarenakan pijakannya ditutupi oleh Dry Chemical powder. Merupakan media pemadam api serbaguna, aman dan luas pemakaiannya karena dapat mematikan api kelas A, B, dan C.
Dapat menahan radiasi panas dengan kabut (serbuk) partikelnya. Tidak menghantarkan listrik ( Non Konduktif ). Kimia kering tidak beracun (Non Toxic).
Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia. Tabung Pemadam Api adalah salah satu produk yang menggunakan bahan dry chemical powder, karena memiliki tingkat kelas kebakaran A, B, dan C.

CARBON DIOXIDE ( Co2 )

Alat Pemadam api ABC CO2 adalah Senyawa / bahan kimia yang terbentuk dari 1 atom karbon + 2 atom oksigen, yang dapat dihasilkan baik dari kegiatan alamiah maupun kegiatan manusia. Dapat digunakan memadamkan kebakaran kelas B dan C karena merupakan bahan gas, CO2 tidak merusak, dengan daya guna yang efektif dan bersih. Sangat efisien serta efektif digunakan dalam ruangan seperti kantor, lab dan ruangan lainnya.
Carbon Dioxide (CO2) dapat menyerap panas dan sekaligus mendinginkan. Konstruksi tabung dirancang khusus untuk menahan tekanan tinggi dan dilengkapi dengan selang yang panjang dengan nozzle yang berbentuk corong.
Tidak berbahaya terhadap tumbuhan dan hewan. Suhu yang rendah (-50oC) mungkin membekukan urat dan saraf manusia. Maupun manusia yang terjangkit penyakit seperti asma, akan lemas oleh CO2. Sangat cocok untuk memadamkan api yang terjadi akibat korsleting listrik, karena bersih dan aman untuk alat listrik khususnya.

FOAM AFFF (Aqueous Film Forming Foam)

Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam) adalah berbasis air dan sering mengandung surfaktan berbasis hidrokarbon seperti sulfat sodium alkyl, fluoro surfactant seperti : fluorotelomers, asam perfluorooktanoat (PFOA), asam perfluorooktanasulfonat (PFOS). Mereka memiliki kemampuan untuk menyebar di permukaan cairan berbasis hidrokarbon. “Alcohol resistant aqueous film forming foams” (AR AFFF) adalah busa/foam yang tahan terhadap reaksi dari alkohol, dapat membentuk lapisan/segmen pelindung ketika dipakai atau disemprotkan. Dapat digunakan untuk memadamkan api kelas A namun sangat cocok bila digunakan untuk kelas B. Bersifat Kondukstif (Penghantar Listrik). Tidak dapat dipakai untuk memadamkan api kelas C.
Foam bersifat ringan, sangat efektif untuk memadamkan zat cair yang mudah terbakar dengan cara mengisolasi oksigen serta menutupi permukaan zat cair untuk menghindari api yang dapat menjalar (meluas) kembali. Tidak digalakkan terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia. Foam adalah bahan yang mengakis supaya menutup permukaan pangkal api, maka letupan dapat kesan dielakkan.

Gas Pengganti Hallon Non CFC ( HCFC-141B )
Gas Pengganti Hallon/ HCFC-141b adalah senyawa kimia yaitu hydrochlorofluorocarbon (HCFC). Merupakan senyawa dari 1,1-dichloro-1-fluoroethane menurut Chemical Abstracts. Merupakan pemadam api yang bersih dan tidak meninggalkan residu. Sangat efektif untuk digunakan pada semua risiko kelas kebakaran A, B dan C. Tidak menghantarkan listrik (Non Konduktif), sehingga tidak akan menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik dan alat perkantoran modern lainnya. Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia. Gas pengganti hallon ini berkembang mengikuti zaman, sehingga banyak bermunculan produknya. HCFC-141B adalah salah satu gás pengganti hallon tersebut dan lainnya seperti : FM200, Hallotron dan lainnya dengan kualitas menyerupai Hallon. Hallon dilarang digunakan karena tidak ramah lingkungan merusak lapisan ozon. sebabnya yaitu memiliki CFC yang cukup tinggi dan kemungkinan merusaknya sangat besar. Harga dari Tabung Pemadam Api dengan isi Gas pengganti hallon relatif lebih tinggi dari harga Apar dengan isi yang lainnya karena harus ada lapisan khusus. Gas pengganti hallon sering digunakan di kapal, laboratorium, ruang arsip, ruang data center atau server, pesawat dan tempat dengan elektronik yang cukup banyak. dengan gas ini lebih aman dan bersih untuk alat-alat tersebut, sehingga tidak merusak.

CARA MENGGUNAKAN ALAT PEMADAM API

Cara menggunakan alat pemadam api yang baik dan benar,

Tabung pemadam api kita ambil pada tempatnya
Cabut pin pengaman yang terletak di atas valep alat pemadam
Pegang selang tabung pemadam api pada ujung selang pemadam tersebut
Tekan tuas alat pemadam api sampai full
Usahakan berdiri di jarak 3 meter dan perlahan lahan maju hingga api mulai padam
Arahkan alat pemadam kebakaran pada yang telah ditekan full ke titik api.
Setelah itu yang terpenting cukup kita lihat arah mata angin, apinya mengarah atau bertiup ke arah mana.
( Kita Harus Berdiri Satu Arah Dengan Arah Angin )

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sistem pengindera api atau yang umum dikenal dengan fire alarm system adalah suatu sistem terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindak lanjuti secara otomatis maupun manual dengan sistem instalasi pemadam kebakaran ( fire fighting System ).

Di lapangan, dikenal 3 sistem pendeteksian dan pengendalian, yaitu :

  1. Non addressable system.

Sistem ini disebut juga dengan conventional sistem. Pada sistem ini MCFA menerima sinyal masukan langsung dari semua detektor (biasanya jumlahnya sangat terbatas) tanpa pengalamatan dan langsung memerintahkan komponen keluaran untuk merespon masukan tersebut. Sistem ini umumnya digunakan pada bangunan / area supervisi berskala kecil, seperti perumahan, pertokoan atau pada ruangan-ruangan tertentu pada suatu bangunan yang diamankan.

  1. Semi addressable system

Pada sistem ini dilakukan pengelompokan / zoning pada detektor & alat penerima masukan berdasarkan area pengawasan (supervisory area). Masing-masing zona ini dikendalikan ( baik input maupun output ) oleh zone controller yang mempunyai alamat / address yang spesifik. Pada saat detektor atau alat penerima masukan lainnya memberikan sinyal, maka MCFA akan meresponnya (I/O) berdasarkan zone controller yang mengumpankannya.

Dalam konstruksinya tiap zona dapat terdiri dari :

  • satu lantai dalam sebuah bangunan / gedung.
  • beberapa ruangan yang berdekatan pada satu lantai di sebuah bangunan / gedung.
  • beberapa ruangan yang mempunyai karakteristik tai di sebuah bangunan / gedung.

Pada display MCFA akan terbaca alamat zona yang terjadi gejala kebakaran, sehingga dengan demikian tindakan yang harus diambil dapat dilokalisir hanya pada zona tersebut.

  1. Full addressable system.

Merupakan pengembangan dari sistem semi addressable. Pada sistem ini semua detector dan alat pemberi masukan mempunyai alamat yang spesifik, sehingga proses pemadaman dan evakuasi dapat dilakukan langsung pada titik yang diperkirakan mengalami kebakaran.

Untuk komponen utama sistem fire alarm terdiri dari :

  1. MCFA ( Main Control Fire Alarm )

MCFA merupakan peralatan utama dari sistem protection. MCFA berfungsi menerima sinyal masuk (input signal) dari detector dan komponen proteksi lainnya (fixed heat detector, smoke detector, ROR heat detector, dll).

  1. Alat Pendeteksi.

Alat pendeteksi atau detector adalah alat yang berfungsi sebagai alat penerima masukan yang bekerja secara otomatis.

Jenis detector kebakaran ini terbagi menjadi 4 macam yaitu:

  • Detektor Panas ( Heat Detector ).
  • Detektor Asap ( Smoke Detector ).
  • Detektor Api ( Flame Detector ).
  • Detektor Gas ( Fore Gas Detector ).

Instalasi Fire Hydrant System

Jika kita mendirikan bangunan, bukan hanya keindahan tampak bangunan dan keserasian bangunan terhadap lingkungan yang harus kita perhatikan.Namun juga keamanan bangunan tersebut terhadap segala bencana yang dapat diakibatkan oleh kurang diperhatikannya perencanaan instalasi yang terdapat didalam bangunan tersebut. Selain itu juga harus diusahakan kemudahan bagi penyelamatan penghuni bila terjadi bencana. Setiap rencana instalasi dari bangunan yang akan dilaksanakan harus diteliti dahulu oleh seksi Instalasi dan Perlengkapan Bangunan/TPIB (Team Penasehat Instalasi dan PerlengkapanBangunan).

Beberapa macam Instalasi yang harus diperhatikan :

1. Instalasi Pemadam Kebakaran Sistem yang bisa digunakan antara lain :
Sistem Hydrant, Sistem Sprinkler, Sistem Fire Alarm
2. Instalasi Elevator & Eskalator
Didalam perencanaan instalasi Elevator dan Eskalator, yang harus diperhatikan:
Pola lalu lintas orang dan barang disekitar dan didalam gedung harus diperhatikan, Elevator penumpang, barang dan kebakaran harus terpisah, Cara penanggulangan bila terjadi keadaan darurat.
3. Instalasi Air Buangan
Didalam perencanaan instalasi air buangan, yang harus diperhatikan antara lain :
Sistem jaringan air kotor dan air hujan diluar bangunan, Sistem pengelolaan air kotor, Pengolahan air kotor tidak boleh mengganggu lingkungan sekitarnya.
4. Instalasi Listrik
Didalam perencanaan instalasi listrik yang harus diperhatikan adalah :
Sakelar khusus ukuran (rating) pengaman jenis pengaman dan penampang kabel, Penempatan generator genset, Sumber tenaga yang digunakan PLN, atau pembangkit tenaga listrik sendiri.
5. Instalasi Plumbing
Didalam perencanaan instalasi plimbing yang harus diperhatikan adalah :
Sistem pemipaan air bersih, Sistem pemipaan air limbah, Sistem pemipaan air hujan, Sistem pemipaan air limbah.
6. Instalasi Air Codition dan Refrigeration
Apabila harus terjadi kebakaran, AHU pada lokasi kebakaran harus mati secara otomatis berbarengan dengan fire alarm bekerja, Faktor keamanan yang dipakai.

Untuk itu kami team perusahaan DEPOT SAFETY  c/o. PT. Citra Total Proteksindo, siap membantu mengatasi permasalahn tersebut di atas, karena kami adalah perusahaan yang berfokus pada bidang keamanan gedung mulai dari perencanaan instalasi Fire Hydrant System, Fire Alarm System, Security System, Safes Equipment, Hydrant Equipment, Fire Extinguishers atau Alat Pemadam Api, dll.

Design, Installation, Testing, Commissioning of

Automatic Fire Hydrant System
Wet Riser, Dry Riser, Down Comer System, Automatic Sprinkler System, Automatic Fire Alarm System & Detection System, Micro Processor Based Analogue Addressed Fire Detection System, CO2 Gas Flooding System/Deep Seated System, High/Medium velocity Water Spray System, Automatic Fixed Foam System, Automatic Fixed & FM-200 Gas Based Extinguisher System, Dynamic Fire Extinguishing System, Hose Reel System, Fire Proof Door

Fire Alarm System

Fire Alarm System Kebakaran merupakan bencana yang sulit untuk di prediksi. Selain sulit diprediksi, akibat dari kebakaran juga akan memberikan dampak serta kerugian yang sangat luar biasa besar apabila kita tidak bisa menghentikan laju api. Oleh karena itu sistem untuk meminimalisir semakin meluasnya kebakaran juga terus di kembangkan salah satunya adalah dengan hadirnya fire alarm system. Seperti namanya alarm ini akan memberi petunjuk kepada kita dan memicu sistem pemadam yang di instal pada gedung atau suatu bangunan. Tujuannya tak lain tak bukan adalah agar kebakaran tidak semakin meluas dan dapat meminimalis kerugian atau bahkan korban jiwa. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tuntas tentang fire alarm system ini mulai dari definisi hingga jenis jenis dari fire alarm itu sendiri.

 

Grosir murah alat pemadam kebakaran :

List produk dan Harga : Jual Fire Alarm System

Hotline Call : 0811 250 8699, 0822 4281 8889

 

contoh fire alarm system dirumah

Definisi Fire Alarm System

Secara definisi fire alarm system merupakan sebuah sistem alarm kebakaran otomatis yang di rancang untuk mendeteksi keberadaan yang tidak di inginkan dari api dengan cara memonitor perubahan lngkungan yang terikat dengan pembakaran. Sementara itu secara umum, sistem alarm kebakaran ini berfungsi baik secara otomatis atau di tekan secara manual atau bisa juga keduanya. Sistem alarm otomatis di maksudkan untuk memberitahukan kepada penghuni bangunan untuk mengevakuasi apabila terjadi kebakaran atau darurat lainya. Sehingga penanganan dan pencegahan se dini mungkin dapat dilakukan oleh kru yang memang sudah bertanggung jawab.

Untuk fire alarm system yang bekerja secara otomatis, perubahan pada lingkungan sekitar dapat di asumsikan sebagai pertanda untuk mendeteksi bahaya kebakaran yang mengancam. Perubahan yang mungkin terjadi misalnya adalah keluarnya asap, meningkatnya suhu pada ruangan serta munculnya api atau gas. Oleh karena itu, sebuah fire alarm system akan selalu dilengkapi dengan sensor yang sangat peka terhadap keberadaan dari asap, panas, gas ataupun api. Secara sederhana, fire alrm system dapat kita kenali menjadi dua macam yakni sitem konvesional dan addressable. Sistem konvensional biasanya di gunakan pada bangunan yang tidak terlalu besar sedangkan sistem yang satunya digunakan pada bangunan besar karena sistemnya menggunakan kode digital yang dapat mendeteksi secara langsung lokasi terjadinya kebakaran pada suatu bangunan.

 

Penting ketahuai Fire Hydrant System

 

Pada bangunan besar, sensor panas, asap ataupun api yang terdapat di seluruh bangunan terhubung dengan satu panel alarm utama. Adapun penggunaan sesor pada fire alrm system sendiri disesuaikan dengan karakteristik dari ruangan yang ada. Sensor asap sendiri tidak bisa di taruh di dapur karena kita tahu bahwa dapur merupakan penghasil asap. Sebaiknya gunakanlah sensor pendeteksi api atau gas. Begitu juga pada kondisi dimana ruangan panas, detektor yang paling sesuai digunakan pada kondisi seperti ini adalah sensor gas serta asap. Adapun komponen yang terdapat pada fire alarm system ialah manual call point yang apabila kaca pada bagian tengah di pecahkan maka dapat mengaktifkan sirine tanda kebakaran. Adapun komponen yang selanjutnya adalah fire bell yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan suara nyaring ketika saat terjadi kebakaran. Komponen terakhir yang ada pada fire alarm system adalah indicator lamp yang mempunyai dua buah fungsi. Fungsi yang pertama yakni sebagai tanda aktif sebuah fire alarm system serta fungsi yang ke dua adalah sebagai penanda adanya kebakaran.

Dari uraian panjang lebar di atas maka yang dinamakan dengan fire alarm system adalah system yang memiliki cara kerja yang berbeda dengan sistem pemadam kebakarn. Kedua jenis system ini berbeda secara mandiri. Perlu di tekankan bahwa fire alarm system bukanlah merupakan sistem pemadam kebakaran. Adapun tujuan dari fire alarm system ini adalah untuk menginformasikan kebakaran kepada seluruh penghuni bangunan melalui sitem alarm agar dapat segera mungkin mengevakuasi dari di lalapnya bangunan dari si jago merah. Fire alarm system ini sangatlah di anjurkan untuk dipasang pada gedung gedung penting serta yang bersifat publik seperti halnya rumah sakit, hotel, bank, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya berikut akan kami uraikan secara detail tentang pembagian jenis dari fire alarm system ini.

 

Jenis Jenis Fire Alarm System

 

jenis fire alarm system

 

Seeperti yang sudah kita singgung di atas, fire alarm system dapat dibedakan menjadi dua acam yakni sistem konvensional dan sistem addressable. untuk lebih jelas perbedaan antara keduanya berkut ulasanya lengkapnya:

Sistem konvensional ini ciri khasnya adalah menggunakan kabel isi dua untuk hubungan antara detector ke detector serta ke panel. Kabel yang di gunakan pada umumnya kabel listrik NYM 2X1.5 mm atau NYMH 2X1.5 mm yang di tarik di dalam pipa conduit semisal EGA atau Clipsal. Pada pemasangan bisanya menggunakan kabel tahan api dengan ukuran 2×1.5 mm terutama untuk kabel kabel yang menuju ke panel dan sumber listrik 220v. oleh sebab itu menggunakan kabel isi dua maka pemasangan ini disebut dengan 2 wire type. Selain itu juga di kenal sebagai tipe 3 wire dan 4 wire. Untuk tipe 2 wire type nama terminal pada detectornya ialah L(+) serta Lc(-). Kabel tersebut di hubungkan dengan panel fire alarm serta terminal yang memiliki label L dan C juga. Hubungan antar detector satu dengan detector yang lainya di lakukan secara parallel dengan syarat tidak boleh bercabang yang artinya harus ada titik awal dan terdapat pula titik akhir.

Pada titik akhir tarikan kabel biasanya di sebut dengan istilah End of Line. Sementara pada titik inilah detector fire yang terakhir di pasang serta di sini pula satu loop di nyatakan berakhir. Pada detector terakhir ini di pasang satu buah End of Line (EOL) resistor atau bisa juga menggunakan EOL Capasitor. Jadi yang benar adalah EOL resistor tersebut di pasang pada ujung loop, bukan di dalam control panel dan jumlahnya hanya satu EOL Resistor pada setiap loopnya. Oleh karena itu bisa dikatakan 1 loop – 1 zone yang di tutup dengan resistor EOL. Sementara yang di maksud dengan istilah konvensional adalah setiap detector hanya berupa kontak listrik biasa serta tidak mengirimkan ID alamat yang khusus.

3 Wire Type biasa digunakan apabila di kehendaki agar setiap detector yang ada memiliki aoutput masing masing yang berupa lampu. Adapun contoh aplikasinya adalah misalnya untuk kamar hotel serta rumah sakit. Sebuah lampu indicator yang di sebut dengan remote indicator lamp di pasang di atas pintu bagian luar setiap kamar dan akan menyala pada saat detector mendeteksi. Dengan cara seperti itu maka lokasi kebakaran dapat di ketahui orang luar melalui nyala lampu yang ada.

Sementara itu untuk tipe 4 wire pada umumnya di gunakan pada kebanyakan smoke detector 12 v supaya dapat di hubungkan dengan panel alarm rumah. Seperti yang telah kita ketahui Panel Alarm Rumah menggunakan sumber 12VDC untuk menyuplai tegangan ke sensor yang salah satunya bisa berupa smoke detector dengan tipe 4 wire ini. sementara itu, terdapat dua kabel yang dugunakan sebagai supplay +12v dan -12v sementara dua sisi yang lainya adalah relay No – C yang di hubungkan dengan terminal yang memiliki tanda ZONE dan COM pada panel alarm. Sementara tipe 4 wire ini juga bisa di gunakan apabila ada satu atau beberapa detector yang di tugaskan untuk mentriggerkan peralatan lain seperti halnya ketika terjadi kebakaran semisal ketika mematikkan saklar mesin pabrik, menghidupkan mesin pompa air serta mengaktifkan sistem penyemprotan air dan lain sebagainya. Biasanya detector 4 wire ini juga memiliki rentang tegangan antara 12VDC hingga dengan 24VDC.

Perlu anda ketahui juga bahwa sistem addressable kebanyakan di gunakan untuk instalasi fire alarm yang ada di gedung bertingkat seperti halnya hotel, perkantoran, mall dan lain sebagainya. Adapun perbedaan yang paling mendasar dengan sistem konvensional adalah dalam hal alamat (address). Pada sistem ini setiap detector mempunyai alaat sendiri sendiri untuk menyatakan identitas ID dirinya. Oleh karena itu titik kebakaran sudah di ketahui dengan pasti karena panel bisa mengkonfirmasikan deteksi yang berasal dari detector yang mana yang bereaksi. Sementara untuk sistem konvensional hanya mengkonfirmasikan deteksi yang berasal dari zona atau loop tanpa mampu memastikan detector mana yang mendeteksi . Sebab 1 loop atau zone bisa terdiri dari 5 bahkan 10 detector bahkan terkadang malah lebih.

Agar mampu menginformasikan tentang alamat ID maka di perlukanlah sebuah module yang biasa di sebut dengan monitore module. Adapun ketentuanya adalah satu module untuk satu, maka di perolehlah sistem yang benar benar addressable. sementara itu yang di maksud dengan addressable detector adalah detector konvensional yang akan dijadikan addressable maka dia harus di hubungkan dengan monitor module yang terpisah. Dengan menggunakan teknik rotari switch ataupun DIP switch maka alamat module detector dapat ditentukan secara berurutan semisal dari 001 hingga 127.

Satu hal lagi yang menyebabkan sistem addressable ini kalah pemasanganya dengan sistem konvensional adalah masalah harga. Terlebih apabila menerapkan fully addressable yang mana jumlah module merupakan sama dengan jumlah keseluruhan detector maka costnya juga cukup mahal. Sebagai jalan tengah maka ditempuhlah cara semi addressable hanya satu module yang melayani beberapa detector convensional. Di dalam panel addressable sendiri tidak terdapat terminal Zone L C, melainkan yang ada adalah terminal loop. Dalam satu tarikan loop sendiri biasanya di pasang hingga 125 hingga 127 module. Apa itu artinya, artinya adalah jumlah detector bisa sampai 127 titik atau 127 zona fully addressable hanya dalam satu tarikan saja. Oleh karena itu untuk model panel addressable yang memiliki kapasitas 1 loop sudah dapat menampung 127 titik detector. Jenis panel addressable 2 loop artinya dapat menampung 2 x 127 module atau sama dengan 254 zone atau seterusnya.

Harga Fire Alarm System

Dari berbagai macam jenis sistem proteksi kebakaran tentunya perangkat fire alarm system menjadi pilihan prioritas sebagai salah satu perangkat proteksi yang di pasang pada bangunan untuk mengantisipasi terjadinya resiko kebakaran yang melanda. Hal ini tak lain di sebabkan oleh rangkaian perangkat fire alarm system yang memiliki fungsi yang bertingkat baik sebagai detektor otomatis jenis heat, flame, smoke selain itu alat ini juga merupakan perangkat yang memiliki fungsi sebagai pengaktif alarm peringatan kebakaran yang juga akan bekerja secara otomatis. Dengan menggunakan komponen utama control panel yang ada pada perangkat fire alarm system maka fungsi dari perangkat hydrant pun juga dapat di aktifkan. Melihat dari fungsi fungsi yang bercabang tersebut maka tidak heran jika pemilik bangunan mempercayakan perlindungan kebakaran bangunan kepada perangkat proteksi kebakaran yang super canggih ini.

Berkenaan dengan daftar harga dari instalasi fire alarm system, tentu akan berbeda beda antara satu distributor dengan distributor yang lainya. Pada umumnya harga instalasi fire sistem ini dipatok dengan cara menghitung per komponen perangkat yang di butuhkan. Misalnya untuk komponen smoke detector maupun heat detector hanya menghabiskan biaya paling sedkit sekitar Rp 50.000 per 1 detektot. Sementara itu untuk biaya instalasi gas detector dan flame detector pe satu buahnya akan menghabiskan biaya minimal sebesar Rp 150.000. sementara itu untuk memasang sistem wiring atau perkebelan maka akan menghabiskan biaya kurang lebih Rp 1.500 per meternya.

Sedangkan untuk jasa pemasangan komponen utama control panelnya dengan model conventional system  maka akan menghabiskan biaya minimal Rp 50.000 per zona yang di pasang. Harga untuk pemasangan satu set komponen fire alarm yang mencakup komponen alarm bell, MCP serta indicating lamp akan menghabiskan minimal biaya Rp 175.000 per satu setnya. Harga di atas tersebut kami langsir dari harga umum. Sehingga tetap ada kemungkinan akan terjadi kenaikan harga jasa setiap saat. Untuk mendapatkan harga yang terbaik dari fire alarm system ini anda bisa membuka  situs internet yang anda miliki pasalnya kini banyak distributor fire alarm ini yang memiliki akun yang bisa kita akses baik melalui sosial media atau langsung dari situs resminya.

Sekedar untuk mengingatkan bahwa demi untuk menghindari hal yang tidak di inginkan maka di harapkan proses pemasangan perangkat ini terutama yang paling rumit harus di tangani oleh orang yang memang benar ekspert di bidangnya. Anda juga tidak perlu khawatir dengan biaya tambahan yang terlalu mahal. Pasalnya harga tambahan tersebut relatif terjangkau dan jauh akan lebih baik jika dibandingkan dengan resiko kerugian yang akan di akibatkan di kemudian hari apabila kita mempercayakan pemasangan kepada mereka yang tidak ahli dalam bidanganya. Dan sangat tidak di anjurkan untuk memasng fire alarm system ini senidi.

Karena seperti yang telah kita sebutkan di atas tadi, perangkat pemberi tahu kebakaran ini memiliki detail dan komponen yang banyak dan rumit serta harus menyusunya satu persatu dengan urutan yang benar. Selain itu, satu komponen dengan komponen yang lainya memiliki keterkaitan sehingga harus terpasang dengan baik dan saling tergantung satu sama lainya. Artinya apabila satu komponen tidak terpasang dengan baik dan benar maka tidak menutup kemungkinan system tidak akan bekerja dengan baik dan itu artinya keamanan ketika terjadi kebakaran menjadi taruhanya. Oleh karena itu mengandalkan oranga dalam bidangnya merupakan hal yang mutlak agar mendapatkan hasil yang maksimal. Demikianlah ulsan tentang fire alarm system. Semoga bermanfaat !

TOP