Description
1. Pengertian
Sistem Tanda Bahaya Kebakaran adalah Komponen dan sub –sub komponen yang dirangkai untuk suatu tujuan memberi peringatan secara dini baik kepada penghuni maupun kepada petugas, bila di suatu bagian tertentu terjadi kebakaran atau setidaknya-tidaknya adanya indikasi kebakaran.
2. Pengolongan Sistem Alarm kebakaran
Sistem Alarm kebakaran dapat digolongkan menjadi beberapa golongan seperti yang akan dibahas di bawah ini.
a. Sistem Alarm Kebakaran Kota
Sistem Alarm Kebakaran Kota adalah suatu cara atau alat komunikasi dari penduduk/ warga masyarakat Kepada Dinas Kebakaran Kota untuk menginformasikan tentang adanya bahaya kebakaran guna mendapatkan pertolongan pemadaman. Sistem Tanda Bahaya Kebakaran seperti ini pada kebanyakan kota di Indonesia mengunakan peasawat telepon dgn nomor panggail 113.
Terdapat 2 sistem alarm kebakaran Kota sbb :
1. Sistem Lokal
Alarm kebakaran sistem lokal mengunakan titik panggil (Box circuits) yang di pasang di beberapa tempat tertentu di dalam wilayah kota. Box tersebut dilengkapi dengan saklar berupa tombol tekan, tombol tarik atau handle tarik
Prinsip kerja alarm sistem lokal :
Apabila di suatu tempat di wilayah kota terjadi kebakaran, maka penduduk/warga kota yang ingin mendapatkan bantuan pertolongan pemadaman kebakaran dapat segera mencari Box Circuits terdekat dan mengaktifkan saklar yang ada sesuai dengan petujuk yang ada. Dengan demikian panel kontrol yang ada pada Pos Dinas Kebakaran terdekat berbunyi alarm dan papan petunjuk menyala menunjukkan lokasi dimana saklar box circuits diaktifkan.
Hal demikian juga dapat di realy pada panel kontrol ke Pusat tetapi pos-pos Dinas Kebakaran yang lain tidak monitor, hanya apabila diperlukan bantuan yang karena kebakaran besar dapat dihubungi dengan pesawat komunikasi lain melalui Pusat.
2. Sistem Central, (Pusat )
Alarm kebakaran kota sistem central pada hakekatnya memiliki komponen yang sama dengan sistem lokal hanya perbedaannya terletak pada prinsip kerjanya saja.
Prinsip kerja alarm kota sistem Central :
Apabila terjadi kebakaran penduduk yang ingin mendapatkan pertolongan pemadam kebakaran, setelah mengaktifkan box circuits maka panel kontrol yang ada di markas Dinas kebakaran Pusat menunjukkan lokasi dimana terjadi kebakaran. Dengan Demikian Pos pemadam Kebakaran yang terdekat dengan kejadian kebakaran dapat di hubungi melalui pesawat komunikasi lain.
b. Sistem Alarm Kebakaran Gedung :
Jika sistem alarm kebakaran kota daya jangkauan meliputi lingkup kota, maka sistem alarm kebakaran gedung, sesuai dengan namanya, jangkauan kerjanya hanya terbatas dibuat untuk melindungi suatu bangunan gedung.
3. Sistem Alarm Kabakaran Gedung.
Sistem alarm kebakaran gedung adalah suatu alat untuk memberikan peringatan dini kepada penghuni gedung atau petugas yang di tunjuk, tentang adanya kejadian atau indikasi kebakaran di suatu bagian gedung. Dengan adanya peringatan secara dini tersebut akan memungkinkan penghuni/petugas dapat mengambil langkah/tindakan berikut pemadaman atau bila mungkin melaksankan evakuasi jiwa maupun harta benda.
a. Komponen pokok Alarm Kebakaran Gedung.
Suatu sistem alarm kebakaran gedung merupakan rangkaian dari komponen-komponen sistem yang masing-masing dihubungkan dengan suatu instalasi kabel, sedangkan komponen-komponen tersebut antara lain :
– Panel Kontrol ( Main Control Panel )
– Manual Call box ( titik panggil manual)
– Alat pengindera kebakaran ( fire detector )
– Alarm bel atau Horn
b. Cara Kerja Alarm Kebakaran gedung :
1) Manual, dengan menggunakan titik panggil manual ( Manual call box )
– Tombol tekan
– Tombol tarik
– Handle tarik
Atau sesuai dengan petunjuk pemakaian pada titik panggil tersebut.
2) Otomatis, melalui alat pendeteksi kebakaran (fire detector)
Alat pendeteksi kebakaran ( fire detector) tersedia dalam beberapa jenis /macam berdasarkan prinsip kerjanya/indikasi yang dideteksinya.
a.Macam- macam Detector
Dilihat dari produk pembakaran maka detctor di bagi atas 3 Jenis yaitu :
1) Pengindera asap ( Smoke Detector)
2) Pengindera panas ( Heat Detector )
3) Pengindera Nyala api ( Flame Detector )
1. Pengindera Asap ( Smoke Detector )
(a) Pengindera asap ionisasi (Ionisation Smoke Detector)
Alat pengindera ini memiliki komponen :
– Ruang deteksi dengan dilengkapi bahan radio aktif yang di beri muatan listrik sehingga memancarkan ion positif dan negatif yang seimbang.
– Rangkaian electronic contact
Prinsip Kerja diteksi ini bila terjadi kebakaran yang kemudian ada asap memasuki ruang diteksi maka partikel-partikel asap tersebut mempengaruhi perubahan ion di ruang deteksi, dengan perubahan perbandingan nilai ion pada ruang deteksi tersebut mengakibatkan rangkaian electronic contact menjadi aktif dan alarm berbunyi .
(b) Pengindera asap tipe Photo electric Peka Cahaya
Alat pengindera ini memiliki komponen :
– Ruang diteksi yang dilengkapi dengan pemancar cahaya infra merah (lght emiting diode)
– Penerima cahaya infra merah (photo diode)
– Rangkaian electronic contact.
Prinsip Kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran sehingga asap memasuki ruang deteksi maka partikel asap tersebut memancarkan cahaya infra merah sehingga dapat tertangkap oleh photo diode. Dengan tertankapnya infra merah pada photo diode mengakibatkan rangkaian electronic contact menjadi aktif dengan demikian alarm berbunyi.
(c) Pengindera asap tipe pengurangan cahaya (Obscuration)
(d) Komponen pada alat pengindera ini :
– Sumber cahaya infra merah di pantulkan melalui lensa focus sehingga pancaran cahayanya lurus tidak menyebar.
– Photo electric cell yang dihubungkan ke rangkaian electronic contact ke alarm.
Sewaktu tidak terjadi kebakaran photo cell selalu menerima cahaya infra merah.
Prinsip Kerja diteksi ini bila terjadi kebakaran terdapat asap yang menghalangi cahaya yang selalu diterima oleh photo cell, kemudian dengan berkurangnya nilai cahaya yang diterima oleh photo cell mengakibatkan rangkaian electronic contact menjadi aktif dan alarm berbunyi.
2. Pengindera Panas (Heat detector)
(a). Pengindera panas Tipe Pengembangan suhu (Rate of Rise Heat Detector )
Diteksi ini memiliki Komponen :Ruang Deteksi yang dilengkapi membran ( diapraghma ) dan titik kontak dan fungsi membran diapraghma sebagai pendorong titik kontak tersebut dan lobang ventilasi untuk mengantisipasi bila terjadi pengembangan udara yang bukan karena kejadian kebakaran misalnya cuaca maka udara akan terbuang melalui lubang tersebut.
Prinsip Kerja diteksi ini bila di suatu ruangan terjadi kebakaran sehingga terjadi perubahan suhu yang cepat maka udara di dalam ruang diteksi memuai dan pemuian udara di ruang tertutup tersebut mengakibatkan membran terdorong naik dan dengan terdorongnya membran sekaligus mendorong mechanical contac menjadi aktif, dengan demikian alarm berbunyi.
(b) Pengindera panas Suhu Tetap (Fixed Temperatur)Komponen – komponen deteksi :
– Elemen peka yang didalamnya menggunakan dwi logam ( sensor bimetal )
– Mechanical Contact
Prinsip kerja diteksi ini bila terjadi kebakaran elemen peka menerima panas dengan derajat suhu yang ditentukan oleh kepekaan diteksi maka sensor bimetal mendorong mechanical contact menjadi aktif dengan demikian alarm berbunyi. Alat diteksi ini dapat juga dikombinasikan dengan tipe Rate Of rise, dengan demikian dapat bekerja secara Fixed Temperatur dan dapat bekerja secara Rate of Rise. Pengindera Nyala Api (Flame Detector)
Pengindera ini terbagi atas 2 kepekaan pengindera yaitu :
(a)Ultra Violet Flame Detector.
Alat diteksi inisensitif terhadap cahaya api yang memancarkan cahaya putih kebiru-biruan dan biasanya alat ini dipasang untuk melindungi benda-benda yang bila terbakar memancarkan cahaya putih kebru-biruan seperti contoh; natrium, alkohol dll.
(b) Infra Red Flame detector.
(b) Alat diteksi ini sensitif terhadap cahaya api yang memancarkan cahaya infra merah, karena alat diteksi ini dilengkapi dengan filter amplifier untuk cahaya infra merah.
Kontraktor Fire Alarm Bersertifikat Lengkap
Certificate
INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARDIZATION (ISO)
• Certificate ISO 9001:2015 – Quality Management System
• Certificate Number : MIGG-1500137-QC
• Certificate ISO 14001:2015 – Environmental Management System
• Certificate Number : MIGG-1500137-EC
• OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY ASSESMENT SERIES (OHSAS)
• Certificate OHSAS 18001:2007 – Occupational Health and Safety Assesment Series
• Certificate Number : MIGG-1500137-OHC
CITY FIRE DEPARTMENT YOGYAKARTA
Letter of Recommendation Product Number: 364/404 Tanggal : 23 September 2000
SKP (DECREE OF APPOINTMENT BY KEMENAKER RI
Certificate Number : Kep. 384 /PPK-PNK3/KB-IL-PK/XI/2012
LETTER OF APPOINTMENT AS OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY EXPERT
Certificate Number : Kep. P.1281/M/DJPPK/XI/2012
CERTIFICATE DEDICATED FROM UNIVERSITAS GADJAH MADA
Certificate Dedicated for supporting UGM in Shell Eco – Marathon Asia 2010 as safety device provider
CERTIFICATE MEMBER OF NATIONAL PROTECTION ASSOCIATION (NFPA)
MEMBER SINCE : 04/16/2018 MEMBERSHIP NUMBER : 3332200