Fire Alarm System
Fire Alarm System– Kebakaran merupakan bencana yang sulit untuk di prediksi. Selain sulit diprediksi, akibat dari kebakaran juga akan memberikan dampak serta kerugian yang sangat luar biasa besar apabila kita tidak bisa menghentikan laju api. Oleh karena itu sistem untuk meminimalisir semakin meluasnya kebakaran juga terus di kembangkan salah satunya adalah dengan hadirnya fire alarm system. Seperti namanya alarm ini akan memberi petunjuk kepada kita dan memicu sistem pemadam yang di instal pada gedung atau suatu bangunan. Tujuannya tak lain tak bukan adalah agar kebakaran tidak semakin meluas dan dapat meminimalis kerugian atau bahkan korban jiwa. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tuntas tentang fire alarm system ini mulai dari definisi hingga jenis jenis dari fire alarm itu sendiri.
Grosir murah alat pemadam kebakaran :
List produk dan Harga : Jual Fire Alarm System
Hotline Call : 0811 250 8699, 0822 4281 8889
Definisi Fire Alarm System
Secara definisi fire alarm system merupakan sebuah sistem alarm kebakaran otomatis yang di rancang untuk mendeteksi keberadaan yang tidak di inginkan dari api dengan cara memonitor perubahan lngkungan yang terikat dengan pembakaran. Sementara itu secara umum, sistem alarm kebakaran ini berfungsi baik secara otomatis atau di tekan secara manual atau bisa juga keduanya. Sistem alarm otomatis di maksudkan untuk memberitahukan kepada penghuni bangunan untuk mengevakuasi apabila terjadi kebakaran atau darurat lainya. Sehingga penanganan dan pencegahan se dini mungkin dapat dilakukan oleh kru yang memang sudah bertanggung jawab.
Untuk fire alarm system yang bekerja secara otomatis, perubahan pada lingkungan sekitar dapat di asumsikan sebagai pertanda untuk mendeteksi bahaya kebakaran yang mengancam. Perubahan yang mungkin terjadi misalnya adalah keluarnya asap, meningkatnya suhu pada ruangan serta munculnya api atau gas. Oleh karena itu, sebuah fire alarm system akan selalu dilengkapi dengan sensor yang sangat peka terhadap keberadaan dari asap, panas, gas ataupun api. Secara sederhana, fire alrm system dapat kita kenali menjadi dua macam yakni sitem konvesional dan addressable. Sistem konvensional biasanya di gunakan pada bangunan yang tidak terlalu besar sedangkan sistem yang satunya digunakan pada bangunan besar karena sistemnya menggunakan kode digital yang dapat mendeteksi secara langsung lokasi terjadinya kebakaran pada suatu bangunan.
Penting ketahuai Fire Hydrant System
Pada bangunan besar, sensor panas, asap ataupun api yang terdapat di seluruh bangunan terhubung dengan satu panel alarm utama. Adapun penggunaan sesor pada fire alrm system sendiri disesuaikan dengan karakteristik dari ruangan yang ada. Sensor asap sendiri tidak bisa di taruh di dapur karena kita tahu bahwa dapur merupakan penghasil asap. Sebaiknya gunakanlah sensor pendeteksi api atau gas. Begitu juga pada kondisi dimana ruangan panas, detektor yang paling sesuai digunakan pada kondisi seperti ini adalah sensor gas serta asap. Adapun komponen yang terdapat pada fire alarm system ialah manual call point yang apabila kaca pada bagian tengah di pecahkan maka dapat mengaktifkan sirine tanda kebakaran. Adapun komponen yang selanjutnya adalah fire bell yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan suara nyaring ketika saat terjadi kebakaran. Komponen terakhir yang ada pada fire alarm system adalah indicator lamp yang mempunyai dua buah fungsi. Fungsi yang pertama yakni sebagai tanda aktif sebuah fire alarm system serta fungsi yang ke dua adalah sebagai penanda adanya kebakaran.
Dari uraian panjang lebar di atas maka yang dinamakan dengan fire alarm system adalah system yang memiliki cara kerja yang berbeda dengan sistem pemadam kebakarn. Kedua jenis system ini berbeda secara mandiri. Perlu di tekankan bahwa fire alarm system bukanlah merupakan sistem pemadam kebakaran. Adapun tujuan dari fire alarm system ini adalah untuk menginformasikan kebakaran kepada seluruh penghuni bangunan melalui sitem alarm agar dapat segera mungkin mengevakuasi dari di lalapnya bangunan dari si jago merah. Fire alarm system ini sangatlah di anjurkan untuk dipasang pada gedung gedung penting serta yang bersifat publik seperti halnya rumah sakit, hotel, bank, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya berikut akan kami uraikan secara detail tentang pembagian jenis dari fire alarm system ini.
Jenis Jenis Fire Alarm System
Seeperti yang sudah kita singgung di atas, fire alarm system dapat dibedakan menjadi dua acam yakni sistem konvensional dan sistem addressable. untuk lebih jelas perbedaan antara keduanya berkut ulasanya lengkapnya:
Sistem konvensional ini ciri khasnya adalah menggunakan kabel isi dua untuk hubungan antara detector ke detector serta ke panel. Kabel yang di gunakan pada umumnya kabel listrik NYM 2X1.5 mm atau NYMH 2X1.5 mm yang di tarik di dalam pipa conduit semisal EGA atau Clipsal. Pada pemasangan bisanya menggunakan kabel tahan api dengan ukuran 2×1.5 mm terutama untuk kabel kabel yang menuju ke panel dan sumber listrik 220v. oleh sebab itu menggunakan kabel isi dua maka pemasangan ini disebut dengan 2 wire type. Selain itu juga di kenal sebagai tipe 3 wire dan 4 wire. Untuk tipe 2 wire type nama terminal pada detectornya ialah L(+) serta Lc(-). Kabel tersebut di hubungkan dengan panel fire alarm serta terminal yang memiliki label L dan C juga. Hubungan antar detector satu dengan detector yang lainya di lakukan secara parallel dengan syarat tidak boleh bercabang yang artinya harus ada titik awal dan terdapat pula titik akhir.
Pada titik akhir tarikan kabel biasanya di sebut dengan istilah End of Line. Sementara pada titik inilah detector fire yang terakhir di pasang serta di sini pula satu loop di nyatakan berakhir. Pada detector terakhir ini di pasang satu buah End of Line (EOL) resistor atau bisa juga menggunakan EOL Capasitor. Jadi yang benar adalah EOL resistor tersebut di pasang pada ujung loop, bukan di dalam control panel dan jumlahnya hanya satu EOL Resistor pada setiap loopnya. Oleh karena itu bisa dikatakan 1 loop – 1 zone yang di tutup dengan resistor EOL. Sementara yang di maksud dengan istilah konvensional adalah setiap detector hanya berupa kontak listrik biasa serta tidak mengirimkan ID alamat yang khusus.
3 Wire Type biasa digunakan apabila di kehendaki agar setiap detector yang ada memiliki aoutput masing masing yang berupa lampu. Adapun contoh aplikasinya adalah misalnya untuk kamar hotel serta rumah sakit. Sebuah lampu indicator yang di sebut dengan remote indicator lamp di pasang di atas pintu bagian luar setiap kamar dan akan menyala pada saat detector mendeteksi. Dengan cara seperti itu maka lokasi kebakaran dapat di ketahui orang luar melalui nyala lampu yang ada.
Sementara itu untuk tipe 4 wire pada umumnya di gunakan pada kebanyakan smoke detector 12 v supaya dapat di hubungkan dengan panel alarm rumah. Seperti yang telah kita ketahui Panel Alarm Rumah menggunakan sumber 12VDC untuk menyuplai tegangan ke sensor yang salah satunya bisa berupa smoke detector dengan tipe 4 wire ini. sementara itu, terdapat dua kabel yang dugunakan sebagai supplay +12v dan -12v sementara dua sisi yang lainya adalah relay No – C yang di hubungkan dengan terminal yang memiliki tanda ZONE dan COM pada panel alarm. Sementara tipe 4 wire ini juga bisa di gunakan apabila ada satu atau beberapa detector yang di tugaskan untuk mentriggerkan peralatan lain seperti halnya ketika terjadi kebakaran semisal ketika mematikkan saklar mesin pabrik, menghidupkan mesin pompa air serta mengaktifkan sistem penyemprotan air dan lain sebagainya. Biasanya detector 4 wire ini juga memiliki rentang tegangan antara 12VDC hingga dengan 24VDC.
Perlu anda ketahui juga bahwa sistem addressable kebanyakan di gunakan untuk instalasi fire alarm yang ada di gedung bertingkat seperti halnya hotel, perkantoran, mall dan lain sebagainya. Adapun perbedaan yang paling mendasar dengan sistem konvensional adalah dalam hal alamat (address). Pada sistem ini setiap detector mempunyai alaat sendiri sendiri untuk menyatakan identitas ID dirinya. Oleh karena itu titik kebakaran sudah di ketahui dengan pasti karena panel bisa mengkonfirmasikan deteksi yang berasal dari detector yang mana yang bereaksi. Sementara untuk sistem konvensional hanya mengkonfirmasikan deteksi yang berasal dari zona atau loop tanpa mampu memastikan detector mana yang mendeteksi . Sebab 1 loop atau zone bisa terdiri dari 5 bahkan 10 detector bahkan terkadang malah lebih.
Agar mampu menginformasikan tentang alamat ID maka di perlukanlah sebuah module yang biasa di sebut dengan monitore module. Adapun ketentuanya adalah satu module untuk satu, maka di perolehlah sistem yang benar benar addressable. sementara itu yang di maksud dengan addressable detector adalah detector konvensional yang akan dijadikan addressable maka dia harus di hubungkan dengan monitor module yang terpisah. Dengan menggunakan teknik rotari switch ataupun DIP switch maka alamat module detector dapat ditentukan secara berurutan semisal dari 001 hingga 127.
Satu hal lagi yang menyebabkan sistem addressable ini kalah pemasanganya dengan sistem konvensional adalah masalah harga. Terlebih apabila menerapkan fully addressable yang mana jumlah module merupakan sama dengan jumlah keseluruhan detector maka costnya juga cukup mahal. Sebagai jalan tengah maka ditempuhlah cara semi addressable hanya satu module yang melayani beberapa detector convensional. Di dalam panel addressable sendiri tidak terdapat terminal Zone L C, melainkan yang ada adalah terminal loop. Dalam satu tarikan loop sendiri biasanya di pasang hingga 125 hingga 127 module. Apa itu artinya, artinya adalah jumlah detector bisa sampai 127 titik atau 127 zona fully addressable hanya dalam satu tarikan saja. Oleh karena itu untuk model panel addressable yang memiliki kapasitas 1 loop sudah dapat menampung 127 titik detector. Jenis panel addressable 2 loop artinya dapat menampung 2 x 127 module atau sama dengan 254 zone atau seterusnya.
Harga Fire Alarm System
Dari berbagai macam jenis sistem proteksi kebakaran tentunya perangkat fire alarm system menjadi pilihan prioritas sebagai salah satu perangkat proteksi yang di pasang pada bangunan untuk mengantisipasi terjadinya resiko kebakaran yang melanda. Hal ini tak lain di sebabkan oleh rangkaian perangkat fire alarm system yang memiliki fungsi yang bertingkat baik sebagai detektor otomatis jenis heat, flame, smoke selain itu alat ini juga merupakan perangkat yang memiliki fungsi sebagai pengaktif alarm peringatan kebakaran yang juga akan bekerja secara otomatis. Dengan menggunakan komponen utama control panel yang ada pada perangkat fire alarm system maka fungsi dari perangkat hydrant pun juga dapat di aktifkan. Melihat dari fungsi fungsi yang bercabang tersebut maka tidak heran jika pemilik bangunan mempercayakan perlindungan kebakaran bangunan kepada perangkat proteksi kebakaran yang super canggih ini.
Berkenaan dengan daftar harga dari instalasi fire alarm system, tentu akan berbeda beda antara satu distributor dengan distributor yang lainya. Pada umumnya harga instalasi fire sistem ini dipatok dengan cara menghitung per komponen perangkat yang di butuhkan. Misalnya untuk komponen smoke detector maupun heat detector hanya menghabiskan biaya paling sedkit sekitar Rp 50.000 per 1 detektot. Sementara itu untuk biaya instalasi gas detector dan flame detector pe satu buahnya akan menghabiskan biaya minimal sebesar Rp 150.000. sementara itu untuk memasang sistem wiring atau perkebelan maka akan menghabiskan biaya kurang lebih Rp 1.500 per meternya.
Sedangkan untuk jasa pemasangan komponen utama control panelnya dengan model conventional system maka akan menghabiskan biaya minimal Rp 50.000 per zona yang di pasang. Harga untuk pemasangan satu set komponen fire alarm yang mencakup komponen alarm bell, MCP serta indicating lamp akan menghabiskan minimal biaya Rp 175.000 per satu setnya. Harga di atas tersebut kami langsir dari harga umum. Sehingga tetap ada kemungkinan akan terjadi kenaikan harga jasa setiap saat. Untuk mendapatkan harga yang terbaik dari fire alarm system ini anda bisa membuka situs internet yang anda miliki pasalnya kini banyak distributor fire alarm ini yang memiliki akun yang bisa kita akses baik melalui sosial media atau langsung dari situs resminya.
Sekedar untuk mengingatkan bahwa demi untuk menghindari hal yang tidak di inginkan maka di harapkan proses pemasangan perangkat ini terutama yang paling rumit harus di tangani oleh orang yang memang benar ekspert di bidangnya. Anda juga tidak perlu khawatir dengan biaya tambahan yang terlalu mahal. Pasalnya harga tambahan tersebut relatif terjangkau dan jauh akan lebih baik jika dibandingkan dengan resiko kerugian yang akan di akibatkan di kemudian hari apabila kita mempercayakan pemasangan kepada mereka yang tidak ahli dalam bidanganya. Dan sangat tidak di anjurkan untuk memasng fire alarm system ini senidi.
Karena seperti yang telah kita sebutkan di atas tadi, perangkat pemberi tahu kebakaran ini memiliki detail dan komponen yang banyak dan rumit serta harus menyusunya satu persatu dengan urutan yang benar. Selain itu, satu komponen dengan komponen yang lainya memiliki keterkaitan sehingga harus terpasang dengan baik dan saling tergantung satu sama lainya. Artinya apabila satu komponen tidak terpasang dengan baik dan benar maka tidak menutup kemungkinan system tidak akan bekerja dengan baik dan itu artinya keamanan ketika terjadi kebakaran menjadi taruhanya. Oleh karena itu mengandalkan oranga dalam bidangnya merupakan hal yang mutlak agar mendapatkan hasil yang maksimal. Demikianlah ulsan tentang fire alarm system. Semoga bermanfaat !
- Published in Fire Alarm